Hukum Tajwid Al-Quran Surat Al-Maidah Ayat 67 - kajian nu online

Breaking

Hukum Tajwid Al-Quran Surat Al-Maidah Ayat 67

Hukum Tajwid Al-Quran Surat Al-Maidah Ayat 67


Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Di saat pagi yang udaranya masih dingin bila kita gunakan untuk membaca Al-Quran maka itu sangatlah bagus. Setelah shalat subuh bisa kita manfaatkan untuk membaca Al-Quran sebelum melakukan beberapa aktivitas rutin lainnya. Sebelum kita membaca ayat-ayat Al-Quran, ada baiknya bila kita mengetahui terlebih dahulu analisis hukum tajwidnya. Seperti analisis hukum tajwid Al-Quran Surat Al-Maidah ayat 67 lengkap di bawah ini. Ketika kita sudah mengetahui hukum tajwidnya maka tinggal dipraktekkan di dalam bacaan.



Hukum Tajwid Surat Al-Maidah Ayat 67





Keterangan lengkap dari nomor-nomor di atas yakni:


1. Mad jaiz munfasil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.


2. Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah ra. Dibaca idgham (masuk ke huruf ra ).


3. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf sin berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.


4. Mad jaiz munfasil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.


5. Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf zai. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf zai.


6. Mad lin karena huruf ya sukun didahului oleh huruf lam berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.


7. Idgham bilaghunnah karena huruf nun sukun bertemu huruf ra bertasydid. Dibaca lebur tanpa dengung. Bunyi tanwin hilang.


8. Idgham bilaghunnah karena huruf nun sukun bertemu huruf lam bertanda tasydid. Dibaca lebur tanpa dengung. Bunyi tanwin hilang.


9. Idzhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf ta. Cara membacanya dengan jelas.


10. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.


11. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf sin berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.


12. Tafkhim karena lafaz Allah didahului oleh huruf hijaiyah wau berharakat fathah. Cara membacanya tebal.


13. Terdapat tiga hukum di sini, pertama alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah nun. Dibaca idgham (masuk ke huruf nun ). Kedua, ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Ketiga, jika kita mau berhenti setelah huruf sin maka hukumnya mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat. Namun jika tidak maka hukumnya mad asli atau mad thabi’i karena huruf nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.


14. Ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.


15. Tafkhim karena lafaz Allah didahului oleh huruf hijaiyah nun berharakat fathah. Cara membacanya tebal.


16. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.


17. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf qaf. Dibaca secara jelas.


18. Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf qaf berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.


19. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf qaf berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.


20. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.





Inilah pentingnya kita mengetahui analisis tajwid dari sebuah ayat Al-Quran. Khususnya kepada sebuah ayat yang hendak dibaca. Sehingga bacaan kita benar-benar tartil. Semoga menambah manfaat dan kebaikan bagi para pembaca semuanya. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. 

Disclaimer: Images, articles or videos that exist on the web sometimes come from various sources of other media. Copyright is fully owned by the source. If there is a problem with this matter, you can contact