Mungkin banyak di antara kita sebagai warga Nahdliyyin, khususnya para santri merasa gerah melihat banyaknya ulama NU yang berkecimpung ke dalam urusan politik. Bahkan sebagian dari kita berpikiran negatif (su’udhon) terhadap ulama tersebut, karena kita tidak bisa membedakan “politik kyai” dan “kyai politik”, serta menganggap politik itu kotor.
Sejak Indonesia belum merdeka sampai saat ini,
